Catatan untuk berbagi

Minggu, 15 Maret 2015

PEMBINAAN KARAKTER DISEKOLAH DAN RUMAH HARUS SE-IRAMA

Pada usia pra sekolah anak kita dibina dirumah oleh orang tua sampai usianya mencukupi masuk ke sekolah formal. Dan selama anak belum masuk sekolah formal maka masalah pembinaan karakter adalah tanggung jawab orang utua sepenuhnya, maka harus betul- betul memperhatikan dan menyaring pembiasaan yang terbaik untuk anak kita, karena pada usia ini anak akan merekam mentah-mentah semua yang terjadi dirumah atau dilingkungan rumah dalam hal ini tetangga terdekat.

Sehingga orang tua yang memiliki pengetahuan yang cukup untuk membina karakter anak, akan bijak dalam bersikap, terutama saat menemukan keadaan yang bertolak belakang dengan value yang sedang  ditanamkan kedalam diri anak.

Sikap bijak dan pengawasan ekstra harus benar-benar dimainkan oleh orang tua dalam situasi seperti ini. Karena jika kita lengah sedikit saja, bisa jadi bangunan yang sudah kita dirikan akan ambruk seketika.

Berdasarkan pengalaman penulis, ada beberapa hal penting yang akan mempengaruhi proses pembentukan karakter  anak diantaranya adalah :

■  Ketauladanan orang dewasa
Anak akan cepat merekam apa saja yang tejadi disekelilingnya,  sehingga semua kejadian akan  diikutinya baik berupa ucapan, sikap, musik/hiburan, gaya hidup dan lainnya. Jika baik sikap orang orang dewasa di lingkungan rumah maka anakpun akan mengikutinya, tapi jika rusak maka anak ibaratkan fotocopy yang akan menduplikat pola hidup disekitarnya.

■  Pola pendidikan disekolah
Sekolah adalah rumah kedua dari anak-anak kita, sehingga apapun yang ada dilingkungan sekolah akan banyak menyumbang terbentuknya karakter. Walaupun apa yang diajarkan oleh para guru adalah hal yang baik, namun kebiasaan yang dilihat dari teman-teman sekelas akan juga mempengaruhi karakter anak.

■  Peraturan yang dibuat
Sebagai sarana untuk melatih kedisiplinan anak, biasanya orang tua membuat peraturan untuk melatih anak untuk disiplin, sehingga orang tua sering memberikan hukuman yang tegas jika anak melanggar.  Tapi sadarkah kita kalau kedisiplinan yang ditunjukan oleh anak bukanlah karena kesadaran namun karena takut akan konsekwensi dari orang tua. Untuk membangun karakter disiplin, sebelum membuat peraturan untuk anak sebaiknya orang tua mengajak diskusi dalam menentukan peraturan, sehingga anak dilatih untuk melaksanakan kewajiban atas dasar kesadaran sendiri.

■  Konsistensi  penegakan peraturan
Setelah peraturan dibuat dan dimengerti oleh anak, selanjutnya adalah kedua orangtua dirumah haruslah seia-sekata terhadap peraturan yang sudah disepakati tadi. Misalkan aturan harus mematikan tv saat menjelang azan, maka seharusnya tidak ada dari orang tua si ayah atau ibu yang menonton pada waktu yang dilarang.  Karena jika sekali saja ibu atau ayah melanggarnya maka akan menjadi preseden buruk akan kelangsungan peraturan tadi.

■  Keserasian antara pembiasaan sekolah dan  rumah.
Hal ini juga merupakan sesuatu yang amat penting karena pengaruhnya sangat besar terhadap pembentukan karakter. Sebagaimana dirumah harus ada kesamaan prinsip dalam penegakan peraturan, antara sekolah dengan rumah harus diminimalisir bahkan ditiadakan terjadinya ketidaksesuaian khususnya tentang sikap atau tingkah laku yang harus dilakuan siswa.

Demikian tulisan sederhana ini disusun, semoga kita dapat menjadi pendidik yang dpt mendidik anak-anak yang Allah amanahkan kepada kita dengan penuh ketulusan.

0 komentar:

Posting Komentar