Ini merupakan
kisah siswa yang dapat melalui masa-masa sulit dalam proses belajar di SMART
Ekselensia Indonesia. Sebut saja siswa ini adalah Ari Maulana, dia adalah siswa
asal Pelembang angkatan 4. saat duduk di kelas satu dan dua ari terlihat cukup
semangat dalam belajar dan juga melaksanakan kewajiban-kewajibannya baik
disekolah dan juga diasrama. Entah mengapa saat di akhir-akhir kelas dua Ari
Maulana mengalami penurunan motivasi baik dalam belajar, ibadah dan
keterlibatannya dalam kegiatan asrama serta terlihat menjadi anak yang murung.
BERAWAL DARI
EJEKAN
Diakhir-akhir
duduk dikelas dua atau hampir kenaikan kelas tiga, Ari Maulana sering murung
dan terlihat tidak bergairah. Wali asrama Ari Maulana yang saat itu adalah
Ustad Sriyono tahu betul bagaimana perubahan yang terjadi didalam diri siswa
kesayangannya itu. Ustad Sriyono pun segera menghampiri dan coba mencari tahu
penyebab perubahan yang terjadi di diri anak didiknya itu.
Ustad :Ari kamu sedang ada kegiatan tidak?
Ari :Engga ustad saya baru pulang sekolah
lagi pengen nyantai aja.
Ustad : O kalo gitu kita ngobrol-ngobrol di ruang
kantor asrama yu….!
Ari : baik Ustad.
Setelah diruang
kantor asrama terjadilah pembicaraan tentang banyak hal diantaranya tentang
kondisi siswa.
Ustad :
Ari…, Ustad melihat dalam beberapa pekan terakhir kamu kok kelihatan murung dan
seolah engga bersemangat, Apakah ada masalah?
Ari :
Engga tau Ustad…..
Ustad :
Kalau pelajaran sekolah gimana, apakah ada yang sulit bagi kamu?
Ari :
Ada ustad, pelajaran matematika saya paling males dan saya juga engga bisa….
Ustad :
Ari…, karena matematika susah dan kamu engga bisa makanya kamu harus pelajari
kalo udah bisa kamu engga usah belajar malah harus mengajari teman-temannmu.
Bukan begitu ari….?
(mendengar
nasehat Ustad, Ari hanya tersenyum kecil dan mengangguk-anggukan kepala, entah
mengerti atau menolak nasehat tersebut. Dan selang beberapa detik Ari pun
menambah jawaban)
Ari :
Ustad, saya juga lagi BT dengan teman-teman….
Ustad : BT
kenapa?
Ari :
Habis saya sering diejek sih sama teman-teman, saya dibilang “Gemuk dan Jidat
lebar”, saya kan malu ustad… juga kalo saya engga bisa matematika temen-temen
sekamar engga ada yang mau ngajarin, BT pokoknya ustad...
Ustad : O
begitu…Ari, Ustad juga faham apa yang kamu rasakan apalagi di ejek dan dijauhi
seperti itu… tapi Ari, kamu harus tahu dalam kehidupan di luar, ada kalanya
kita dihargai orang lain dan ada kalanya orang mengejek. Kamu harus bisa
mengalahkan emosimu. Karena kalau kamu mikirin ejekan terus kamu akan cape dan
mengganggu konsentarasimu dalam belajar dan beraktivitas. Dan kamu disini tidak
sendiri kan? Ada Ustad diasrama dan disekolah. Insyaallah para ustad dan
ustazah sangat menyayangi semua siswa termasuk kamu. Jadi kalau ada unek-unek
lagi kamu sampaikan aja kepada ustad dan ustazah ya… insyaallah kita akan
membantu kok…
Ari :
Iya Ustad...
(Waktupun tak terasa sudah sore, saatnya persiapan
sholat maghrib.)
MASA-MASA
SULITPUN BERLALU
Mungkin ini
dampak dari ejekan yang diterima Ari dalam beberapa lama, saat itu masa-masa
dimana siswa angkatan 4 akan menghadapi Ujian Nasional. Sekolah yang begitu peduli akan persiapan UN
siswanya menyelenggarakan bimbingan belajar di pagi hari sebelum bel masuk
sekolah selama kurang lebih 2 bulan. Di pekan pertama terlihat Ari cukup
antusias datang ke sekolah pada kelas bimbel (jam enam pagi). Tapi dipekan
berikutnya terlihat motivasinya terkoyak lagi baik untuk ibadah dan juga
belajar.
Ustad :
Ari…, ayo bangun persiapan sholat subuh… (Ustad membangunkan untuk yang
kesekian kalinya, tapi Ari tetap tidur)
Ari :zzzzzzzzzzz (dibangunkan berkali-kali masih engga mau
bangun sampai azan dikumandangkan, akhirnya setelah iqomah dikumandangkan tanda
sholat dimulai Ustad pun masih menyempatkan diri untuk menghampiri Ari dan
berusaha untuk menarik dan membuat tubuh Ari dalam posisi duduk, setelah itu
menyuruhnya untuk berwudhu dan kemasjid. Alhamdulillah Ari ke masjid walau
masbuq hanya dapat satu rakaat terakhir sholat berjamaah).
Setelah sholat
subuh dan seusai zikir pagi, saatnya siswa langsung sarapan dan keasrama untuk
melakukan persiapan Bimbel pagi. Tapi Ari tidak seperti siswa lain yang sibuk
melakukan persiapan tapi malah tidur, akhirnya Ustad harus membangunkan lagi
walaupun sangat sulit untuk bangun. Ustad sebetulnya faham anak ini bukanlah
tidur tapi hanya pura-pura tidur, karena menghindari ikut Bimbel, karena saat
itu adalah mata pelajaran matematika yang dibencinya. Dan saatnya seluruh siswa
kelas 3 SMP berangkat bimbel, Ari pun masih membuat ulah lagi, yaitu main
gitar.
Ustad :
Ari….!! Ini waktu bimbel sudah jam 6.15, cepat berangkat kesekolah…! (tapi Ari
masih dengan gitarnya). Akhirnya spontan gitar di ambil dan disita dengan
paksa.
Ari :
Ustad jangan…., itu gitar teman saya…
Ustad :
Gitar ini harus disita Ari… karena menganggu untuk kamu meraih sukses… Silahkan
kamu persiapkan dirimu untuk bimbel, Bimbel untuk kesuksesan kamu Ari….! Bukan
kesuksesan orang lain… (Ustad akhirnya meninggalkan Ari dan tetap menyita
gitarnya)
Ari pun terdiam
dan entah apa yang lakukannya sekejap saja siswa tersebut sudah tidak ada
dikamar padahal seingat Ustad setelah beberapa waktu dikamar belum terlintas
Ari keluar dari asrama. Tapi setelah dicek ternyata Ari sudah berangkat ke
sekolah tapi tidak menuju kelas Bimbel alias duduk-duduk disekitar sekolah.
Disore harinya
Ari dipanggil oleh Ustad untuk dialog tentang kejadian tadi pagi.
Ustad : Ari…,
kamu tahu engga kenapa sekolah mengadakan Bimbel?
Ari :
Engga tahu ustad… (Ari menjawab tapi sangat terlihat Ari sangat males untuk
membahas kejadian tadi pagi).
Ustad :
Ari…, Ustad yakin kamu pasti tahu tujuannya… biar kita lebih siap dalam
mengikuti UN nanti…. Kamu mau lulus kan…?
Ari :
Iya sih…
Ustad : tapi
kenapa kamu kok beberapa kali engga ikut bimbel…? Kamu tahu engga diluar siswa
yang akan UN ikut bimbel harus bayar mahal, sementara kamu ikut bimbel gratis….
Kamu engga sayang dengan kesempatan ini…? Kamu harus berfikir dari sekarang
sebelum menyesal nanti….
Ari :
tapi saya males ustad…
Ustad : apa
yang membuat kamu males…?
Ari :
pusing dan engga konsen….
Ustad :
Ari…! Ini perjuangan… lebih baik kamu pusing sekarang, tapi nanti tersenyum
saat mengerjakan soal-soal UN…. Cobalah kamu mulai merubah sikapmu dari
sekarang? Ingat kamu harus lakukan yang terbaik agar orang tuamu bangga kepada
mu….? Mau kan Ari…..?
Ari :
Iya Ustad. Insyaallah….
Ari pun terlihat
memahami nasehat yang diberikan Ustad, dan hari-hari berikutnya Ari sudah mau
ikuti Bimbel walaupun masih terkadang terlambat dan Alhamdulillah siswa lulus
UN.
MEMULAI MASA
PENDAKIAN
Saat itu Ari
baru saja duduk dikelas 5 atau kelas 3 SMA, ternyata beberapa kali mengalami
penurunan motivasi kini terulang lagi. Kini motivasi ibadah yang sangat menurun
dan beberapa pelanggaran. sehingga mengakibatkan Ari kena konsekwensi yang
berat seperti dicabut uang saku sampai lulus, dicabut izin keluar sampai lulus
dan dibotak bahkan orangtuanya sempat dipanggil untuk menandatangani perjanjian
baru agar siswa mentaati semua peraturan sekolah, serta membantu memberi
motivasi kepada Ari, agar kembali semanggat dalam mengarungi sisa perjuangan di
SMART EI ini.
Tepatnya sehari
setelah pemanggilan orang tuanya,Ustad pun menghampiri Ari.
Ustad : Ari,
kamu memperhatikan engga wajah ayahmu yang terlihat sangat lelah setelah
meakukan perjalanan yang begitu jauh dari Palembang, bukan untuk menyaksikan
prestasi kamu yang membanggakan tapi hanya menyaksikan kabar buruk yaitu anak
kesayangannya disidang karena beberapa pelanggaran?
Ari :iya
ustad, saya juga merasa bersalah… (sambil terlihat matanya berkaca-kaca).
Ustad :
Ustad bersyukur kamu sudah menyadarinya. Ustad hanya ingin kamu berjanji dalam
dirimu agar nanti bulan Juni saat wisuda kamu dapat mengubah raut wajah ayahmu
yang kuyu karena lelah dalam perjalanan jauh dengan senyum bahagia karena kamu
lulus dan diwisuda ya…
Ari :
Oke Ustad. Saya berjanji nanti bulan Juni saat wisudaan ayah saya tersenyum.
Ustad doakan saya terus ya ustad….
Ustad :
Insyaallah, tapi kamu juga harus selalu berdoa dan bersungguh-sungguh dalam
belajar ya… juga jaga sikapmu.
Ari :
Baik Ustad… Insyaallah saya sukses…
Ustad :
Amiin…
DETIK-DETIK
TERAKHIR UN DAN SNMPTN
Setelah usaha
dan doa yang sungguh-sungguh, akhirnya atas izin Allah Ari pun lulus UN dan
pada bulan Juni Ari di wisuda. Ayahnya juga terlihat sangat terharu dan dengan
kamera digital yang dibawanya ayahnya begitu bahagia memfoto anaknya
berkali-kali yang sudah diwisuda. Kali ini Ari benar-benar membalas kesedihan
dan kekecewaan ayahnya beberapa bulan yang lalu dengan senyum bahagia.
Beberapa hari
lagi SNMPTN pun akan menjelang, tepatnya 7 hari lagi. Seperti siswa lain, Ari
pun melakukan persiapan. Tidak cuma belajar yang bersungguh-sungguh yang dia
siapkan, tapi doapun mulai dia panjatkan dengan khusu, itu sering dilihat oleh
ustad dalam bulan terakhir ini, dan Ustad sering memergoki Ari melakukan sholat
tahajjud dan berdoa dengan khusu saat Ustad akan membangunkan siswa lain untuk
persiapan sholat subuh.
Dua hari sebelum
SNMPTN seluruh siswa dikumpulkan untuk motivasi terakhir, dan beberapa ustad
juga menyarankan untuk lebih serius belajar, berdoa dan mendekatkan diri kepada
Allah. Dan telihat dari wajah Ari yang optimis akan sukses mendapatkan
perguruan tinggi yang ditujunya. Dan tepat saat pengumuman dengan rasa dak dig
duk Ari pun mencari informasi dari web site tentang kelulusan SNMPTN. Dan
dengan terkejut bercampur bahagia nama Ari Maulana terpampang dan diterima di
UNDIP Fakultas Hukum. Dengan rasa penuh bahagia Ari pun melepas seluruh kebahagiaannya
dengan sujud syukur, ini adalah saat-saat yang selama ini merupakan harapan
yang dipanjatkan dalam doa-doanya. Dan ternyata Allah telah mengabulkannya….
Subhanallah.
Semoga Ari
Maulana dapat mencapai cita-citanya menjadi ahli hukum yang berakhlaq karimah
dimasa mendatang….. amiin…
Ditulis oleh Sriyono, S.Kom