Catatan untuk berbagi

Sabtu, 14 Maret 2015

JIWA SOSIAL ANAK HARUS DIPUPUK SEJAK USIA DINI


Kita dilahirkan didunia ini pasti membutuhkan bantuan orang lain, lihat saja saat kita akan lahir kedunia ini,  seorang ibu yang akan melahirkan, membutuhkan bantuan bidan atau dokter spesialis kandungan. Dari awal kelahiran kita kedunia dan juga saat kita meninggalpun  membutuhkan bantuan orang lain untuk memandikan, mengkafani sampai proses penguburan. Itulah sebabnya kita disebut mahluk sosial.

Jiwa sosial manusia yang sesuai dengan norma tidaklah muncul secara otomatis. Harus ada proses pembiasaan sejak manusia itu masih usia kanak-kanak. Sedangkan orang yang paling bertanggung jawab atas pendidikan anak-anaknya adalah orang tua, khusus nya ibu dirumah tangga. Sebagaimana perkataan ulama Al-Ummu madrasah Al-ula (Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya) ungkapan hikmah yang menarik dari para ulama ini mungkin sering kita dengar.

Setelah anak-anak masuk sekolah baik pada tingkat dasar sampai menengah, pembiasaan untuk menumbuhkan jiwa sosial harus sering diulang. Pengulangan yang dilakukan untuk pembentukan karakter adalah suatu keniscayaan. Oleh karena itu seluruh lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah, harus  menyisipkan suatu kegiatan untuk menstimulus jiwa sosial anak didiknya. 
Diantara program-program yang mungkin menjadi  alternative kegiatan social dan kemasyarakatan siswa disekolah diantaranya :

Program mengenal lingkungan sekitar sekolah
siswa difasilitasi kegiatan yang melibatkan siswa dengan warga sekitar, sehingga siswa mengenal lingkungan sekolah.

Program kunjungan ke panti yatim piatu dan anak terlantar
ini untuk mengajarkan kepekaan social, apalagi jika panti yang dikunjungi memiliki banyak kekurangan dalam hal fasilitas fisik bahkan untuk kehidupan sehari-hari, sehingga diharapkan anak didik kita terbentuk jiwa sosialnya dan memiliki jiwa yang lebih mensyukuri semua pemberian dariNya.

Kunjungan ke panti jompo
menumbuhkan kepekaan dan kasih saying terhadap orang tua, diharapkan anak didik kita lebih menghormati dan menyayangi orang tuanya.

Kunjungan ke rumah sakit sekitar
untuk menumbuhkan rasa syukur terhadap kesehatan yang dianugrahkan Allah kepadanya, dan anak didik kita juga bisa lebih peduli terhadap kesehatan dan kebersihan diri, sehingga secara interpersonal anak didik kita lebih terkondisi dengan baik karena berawal dengan hidup rapih dan bersih.

Kerja bakti dengan masyarakat
untuk melatih kepedulian terhadap lingkungan, menunjukan bakti siswa kita ke masyarakat sehingga keberadaan sekolah secara langsung dirasakan oleh lingkungan sekitar.

Membuat forum belajar siswa antar sekolah
dibuat kegiatan ini untuk membiasakan anak didik kita mengkoordinir siswa lain terutama yang tingkatannya dibawah anak didik kita, seperti bimbingan belajar mata pelajaran tertentu yang dikuasai anak didik kita.

Tukar hadiah
kegiatan ini sangat baik untuk membiasakan anak didik kita saling memberi dan mempererat jalinan persaudaraan.

Dan masih banyak alternative kegiatan social yang bisa dilakuakan oleh sekolah untuk menumbuhkan jiwa social seperti ini.  Agar tujuan kegiatan ini tercapai maka peran guru pendamping dalam mengawal dan mengevaluasi kegiatan ini tentu sangat di butuhkan.


Ditulis oleh: Sriyono


0 komentar:

Posting Komentar